Macam-macam Konstruksi Bangunan
1. Konstruksi Kayu
Ada beragai jenis
kayu yang dihasilkan dari pohon yang secara umum dapat dibedakan atas dua
golongan besar, yaitu :
Jenis pohon dari golongan pohon daun lebar, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- umumnya bentuk daun lebar.
- Tajuk besar dan membundar
- Terjadi guguran daun
- Pertumbuhan lambat/lama
- Umumnya batang tidak lurus dan berbonggol
- Umumnya memiliki kayu yang lebih keras.
Jenis pohon dari golongan pohon daun jarum, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- bentuk daun seperti jarum
- tajuk berbentuk kerucut.
- Umumnya tidak menggugurkan daun,kecuali beberapa pohon saja.
- Pertumbuhan cepat dan lurus keatas.
- Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan.
Selain perbedaan diatas, perbedaan lainnya adalah :
Kayu daun lebar
- struktur kayu lebih lengkap
- memiliki pori-pori (sel-selpembuluh) dengan kombinasibentuk jaringannya lebih kompleks.
- Contoh jenis pohon daun lebar, diantaranya : Jati, Meranti dsbnya.
Kayu Daun Jarum
- struktur kayu lebihsederhana
- tidak memiliki pori-porimelainkan sel trakeida, yaitu sel yangberbentuk panjang dengan ujungujung yang kecil sampai meruncing.
- Jumlah jenis sel lebih sedikit dankombinasi bentuk-bentuk jaringannyalebih sederhana.
- Jumlah jenis pohon daun jarum diIndonesia lebih sedikit, seperti : Pinusatau Tusam, Agathis (Damar), Jamuju
Jenis pohon dari golongan pohon daun lebar, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- umumnya bentuk daun lebar.
- Tajuk besar dan membundar
- Terjadi guguran daun
- Pertumbuhan lambat/lama
- Umumnya batang tidak lurus dan berbonggol
- Umumnya memiliki kayu yang lebih keras.
Jenis pohon dari golongan pohon daun jarum, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- bentuk daun seperti jarum
- tajuk berbentuk kerucut.
- Umumnya tidak menggugurkan daun,kecuali beberapa pohon saja.
- Pertumbuhan cepat dan lurus keatas.
- Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan.
Selain perbedaan diatas, perbedaan lainnya adalah :
Kayu daun lebar
- struktur kayu lebih lengkap
- memiliki pori-pori (sel-selpembuluh) dengan kombinasibentuk jaringannya lebih kompleks.
- Contoh jenis pohon daun lebar, diantaranya : Jati, Meranti dsbnya.
Kayu Daun Jarum
- struktur kayu lebihsederhana
- tidak memiliki pori-porimelainkan sel trakeida, yaitu sel yangberbentuk panjang dengan ujungujung yang kecil sampai meruncing.
- Jumlah jenis sel lebih sedikit dankombinasi bentuk-bentuk jaringannyalebih sederhana.
- Jumlah jenis pohon daun jarum diIndonesia lebih sedikit, seperti : Pinusatau Tusam, Agathis (Damar), Jamuju
Keuntungan dan kerugian kayu sebagai bahan bangunan
Keutungan
- Banyak didapat di Indonesia dan bisa didaur ulang lagi ketersediaannyadengan menanam kembali (Reboisasi).
- Mudah dikerjakan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan kegunaannyaserta harga yang relatif murah.
- Kekuatan kayu cukup tinggi dan ringan.
- Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia (kecuali bahan imia yang keras)cukup tinggi/baik.
- Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yang indah, sehingga mempnyainilai dekoratif yang indah/baik.
- Kedap suara.
Kerugian/kekurangan
- Sifatnya kurang homogen.
- Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.
- Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi.
- Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut.
- Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : matakayu dan pecah-pecah
- Agak mudah terbakar.
A. JENIS-JENIS KAYU - See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf- Sifatnya kurang homogen.
- Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.
- Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi.
- Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut.
- Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : matakayu dan pecah-pecah
- Agak mudah terbakar.
Kayu merupakan bahan produk alam, hutan. Kayu merupakan bahan bangunan
yang banyak disukai orang atas pertimbangan tampilan maupun kekuatan.
Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan kaku walaupun bahan kayu tidak
sepadat bahan baja atau beton. Kayu mudah dikerjakan – disambung
dengan alat relatif sederhana. Bahan kayu merupakan bahan yang dapat
didaur ulang. Karena dari bahan alami, kayu merupakan bahan bangunan
ramah lingkungan.
Karena berasal dari alam kita tak dapat mengontrol kualitas bahan kayu.
Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang
disebabkan proses tumbuh maupun kesalahan akibat olah dari produk kayu.
Dibanding dengan bahan beton dan baja, kayu memiliki kekurangan
terkait dengan ketahanan-keawetan. Kayu dapat membusuk karena jamur dan
kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan hama dan kayu
lebih mudah terbakar jika tersulut api.
Kayu merupakan bahan yang dapat menyerap air disekitarnya (hygroscopic), dan dapat mengembang dan menyusut sesuai kandungan air tersebut. Karenanya, kadar air kayu merupakan salah satu syarat kualitas produk kayu gergajian. Jika dimaksudkan menerima beban, kayu memiliki karakter kekuatan yang berbeda dari bahan baja maupun beton terkait dengan arah beban dan pengaruh kimiawi. Karena struktur serat kayu memiliki nilai kekuatan yang berbeda saat menerima beban. Kayu memiliki kekuatan lebih besar saat menerima gaya sejajar dengan serat kayu dan lemah saat menerima beban tegak lurus arah serat kayu. Ilustrasi kekuatan serat kayu dalam menerima beban.
Ada beragai jenis kayu yang dihasilkan dari pohon yang secara umum dapat dibedakan atas dua golongan besar, yaitu :
Jenis pohon dari golongan pohon daun lebar, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- umumnya bentuk daun lebar.
- Tajuk besar dan membundar
- Terjadi guguran daun
- Pertumbuhan lambat/lama
- Umumnya batang tidak lurus dan berbonggol
- Umumnya memiliki kayu yang lebih keras.
Jenis pohon dari golongan pohon daun jarum, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- bentuk daun seperti jarum
- tajuk berbentuk kerucut.
- Umumnya tidak menggugurkan daun,kecuali beberapa pohon saja.
- Pertumbuhan cepat dan lurus keatas.
- Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan.
Selain perbedaan diatas, perbedaan lainnya adalah :
Kayu daun lebar- struktur kayu lebih lengkap
- memiliki pori-pori (sel-selpembuluh) dengan kombinasibentuk jaringannya lebih kompleks.
- Contoh jenis pohon daun lebar, diantaranya : Jati, Meranti dsbnya.
Kayu Daun Jarum
- struktur kayu lebihsederhana
- tidak memiliki pori-porimelainkan sel trakeida, yaitu sel yangberbentuk panjang dengan ujungujung yang kecil sampai meruncing.
- Jumlah jenis sel lebih sedikit dankombinasi bentuk-bentuk jaringannyalebih sederhana.
- Jumlah jenis pohon daun jarum diIndonesia lebih sedikit, seperti : Pinusatau Tusam, Agathis (Damar), Jamuju
Kayu
adalah suatu bahan yang dihasilkan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan keinginan dan
kemajuan teknologi.
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu.
- See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf
Keuntungan dan kerugian kayu sebagai bahan bangunanKayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu.
- See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf
Keuntungan- Banyak didapat di Indonesia dan bisa didaur ulang lagi ketersediaannyadengan menanam kembali (Reboisasi).
- Mudah dikerjakan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan kegunaannyaserta harga yang relatif murah.
- Kekuatan kayu cukup tinggi dan ringan.
- Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia (kecuali bahan imia yang keras)cukup tinggi/baik.
- Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yang indah, sehingga mempnyainilai dekoratif yang indah/baik.
- Kedap suara.
Kerugian/kekurangan- Sifatnya kurang homogen.
- Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.
- Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi.
- Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut.
- Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : matakayu dan pecah-pecah
- Agak mudah terbakar.
A. JENIS-JENIS KAYU
Memilih Jenis Kayu agar cocok untuk penggunaan dan pemakaian kayu sebagai bahan bangunan, makapedoman dibawah ini dapat dijadikan pegangan, diantaranya :
Berdasarkan sifat-sifat jenis kayu :- Sifat keawetan kayu
- Sifat kekuatan kayu.
- Sifat-sifat lainnya.
Berdasarkan keadaan permukaan kayu :
- Warna dan pola kayu
- Ukuran serat dan pori-pori.Berdasarkan kelas pemakaian kayu - Banyak sedikitnya penggunaan suatu jenis kayu oleh konsumen kayu.
- Dilihat dari kelas keawetan dan kelas kekuatan jenis kayu yang bersangkutan.
B. KARAKTERISTIK KAYU
Sifat fisik : berat jenis, kadarvair, penyusutan volume metris, keawetan
Sifat mekanis : kuat tekan, kuat geser
2. Konstruksi Beton
Konstruksi Beton
merupakan konstruksi dengan bahan dari beton yang terdiri dari semen
(umum Portland semen ) dan bahan semen lain seperti fly ash dan semen terak
, agregat (agregat kasar umumnya terbuat dari batu kerikil atau
dihancurkan seperti kapur , atau batu granit , ditambah agregat halus
seperti pasir ), air , dan kimia pencampuran.
Beton mengeras dan mengeras setelah pencampuran dengan air dan penempatan karena proses kimia yang dikenal sebagai hidrasi. Air bereaksi dengan semen, yang obligasi komponen lainnya bersama-sama, akhirnya membuat bahan batu-seperti. Beton
digunakan untuk membuat trotoar , pipa, struktur arsitektur, jalan raya
/ jalan , jembatan / jalan layang , parkir struktur, bata / blok
dinding dan pondasi untuk pintu gerbang, pagar dan tiang .
Beton
digunakan lebih dari setiap material buatan manusia lain di dunia. Pada
2006, sekitar 7,5 kilometer kubik beton yang dibuat setiap tahun lebih
dari satu meter kubik untuk setiap orang di Bumi.
Beton aditif telah digunakan sejak zaman Romawi dan Mesir, ketika ditemukan bahwa abu vulkanik menambah campuran diizinkan untuk ditetapkan dalam air. Demikian pula, Roma tahu bahwa menambahkan rambut kuda untuk membuat beton lebih kuat dan keras, dan menambahkan darah beku membuatnya lebih tahan.
Baru-baru
ini, penggunaan bahan daur ulang sebagai bahan beton telah mendapatkan
popularitas karena undang-undang lingkungan hidup yang semakin ketat. Penambahan bahan yang paling mencolok ini adalah abu terbang , produk sampingan dari batubara. .
Hal ini secara signifikan mengurangi jumlah penggalian dan ruang
(rongga) yang diperlukan, dan,karena bertindak sebagai pengganti semen,
mengurangi jumlah semen yang dibutuhkan.
Di
zaman modern, para peneliti telah bereksperimen dengan penambahan bahan
lain untuk membuat beton dengan sifat baik, seperti kekuatan yang lebih
tinggi. A. Jenis-jenis Beton Dalam Konstruksi
1. Beton siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa , perbedaannya ialah pada
beton ini digunakan ukuran agregat yang relative besar2.beton ini
digunakan pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan,dan
sebagainnya.ukuran agregat kasar dapat sampai 20 cm, namun proporsi
agregat yang lebih besar dari biasanya ini sebaiknya tidak lebih dari 20
persen dari agregat seluruhnya.
Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat
kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula dengan
beton biasa yang diberi bahan tambah yang mampu membentuk gelembung
udara waktu pengadukanbeton berlangsung.beton semacam ini mempunyai
banyk pori sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa.
Beton jenis ini dibuat tanpa pasir , jadi hanya air,semen, dan kerikil
saja.karena tanpa pasir maka rongga rongga kerikil tidak terisi.
Sehingga beton berongga dan berat jenisnya lebih rendah daripada beton
biasa. Selain itu Karena tanpa pasir maka tidak dibutuhkan pasta2 untuk
menyelimuti butir2 pasir sehingga kebtuhan semen relative lebih sedikit.
Seperti yang telah diketahui bahwa kira2 separuh air yag dicampurkan
saja yang bereaksi dengan semen,adapun separuh sisanya digunakan untuk
mengencerkan adukan.beton jenis ini diaduk dan dituang serta dipadatkan
sebagaimana beton biasa,namun setelah beton tercetak padat kemudian air
sisa reaksi disedot dengan cara khusus. Seperti cara vakum. Dengan
demikian air yang tertinggal hanya air yang digunakan untuk reaksi
dengan semen,sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan
gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik
untuk membantu beton. Beto yang dimasuki batang baja pada bagian
tariknya ini disebut beton bertulang.
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah
batangnya baja yang dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu .
batang baja ini tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang
mengeras.bagian balok beton ini walaupun menahan lenturan tidak akan
terjadi retak.
7. Beton pracetak
Beton biasa dicetak /dituang di tempat.namun dapat pula dicetak di
tempat lain,fungsinya di cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang
lebih baik.selain itu dipakai jika tempat pembuatan beton sangat
terbatas.sehingga sulit menyediakan tempat percetakanperawatan betonnya.
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antara volume
dan permukaannya besar. Bila dimensinya lebih besar dari 60 sm. Pondasi
besar,pilar, bendungan. Harus diperhatikan perbedaan temeratur.
Suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan ortar semen suatu tulangan yang berupa suatu anyaman kawat baja.
Beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa
serat. Serat berupa batang2 5 sd 500mm,panjang 25-100mm.serat
asbatos,tumbuh2an , serat plastic, kawat baja.
11. Lain-Lain
Beton mutu tinggi,polimer beton,beton modifikasi blok,polimer impregnated concrete,beton kinerja tinggi, dll.
B. Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Konstruksi Beton
Kandungan semen
Semakin banyak bahan material semen yang akan Anda gunakan, maka akan dihasilkan konstruksi beton bertulang yang kuat dan baik. Penggunaan semen berbanding lurus dengan kekuatan konstruksi beton.
Kandungan Air
Semakin
banyak air yang Anda gunakan, maka konstruksi beton yang dihasilkan
semakin jelek. Walaupun di dalam pengerjaan konstruksi beton ringan,
jika air yang digunakan banyak, konstruksi beton semakin mudah
dikerjakan dan pekerjaan menjadi lebih ringan. Kuncinya gunakan air
sesedikit mungkin, hanya agar campuran konstruksi beton bisa dikerjakan
(bisa diangkut, dicor, dipadatkan dan di-finishing).
Campuran Air dan Bahan Material Semen atau Fakor Air Semen (FAS)
Semakin
tinggi perbandingan campuran air dan bahan material semen maka
konstruksi beton malah semakin jelek. Untuk meningkatkan mutu konstruksi
beton rumah harus mengurangi perbandingan air dan bahan material semen.
Faktor
air dan bahan material semen adalah perbandingan antara berat air
dibandingkan dengan berat bahan material semen. Jika air kita simbolkan
dengan W, dan bahan material semen kita simbolkan dengan C maka rumusnya
adalah FAS= W / C, dimana berat jenis air adalah 1 kg/liter, dan berat
jenis bahan material semen adalah 3150 kg/m3 (disyaratkan American
Standard Testing and Material).
Agregat (Pasir dan koral)
Campuran
yang terlalu banyak pasir walapun akan menjadikan beton halus akan
tetapi kekuatannya sedikit berkurang, jika dibandingkan dengan campuran
yang normal. Kekuatan beton akan semakin menurun jika ketika pencampuran
menggunakan molen terlalu lama. Sebaliknya jika beton terdiri dari
koral yang banyak, konstruksi beton akan menjadi kasar akan tetapi
kekuatannya mejadi lebih baik jika dibandingkan dengan beton yang
menggunakan pasirnya lebih banyak.
Beton
merupakan bahan komposit dari agregat bebatuan dan semen sebagai bahan
pengikat, yang dapat dianggap sebagai sejenis pasangan bata tiruan
karena beton memiliki sifat yang hampir sama dengan bebatuan dan batu
bata (berat jenis yang tinggi, kuat tekan yang sedang, dan kuat tarik
yang kecil). Beton dibuat dengan pencampuran bersama semen kering dan
agregrat dalam komposisi yang tepat dan kemudian ditambah dengan air,
yang menyebabkan semen mengalami hidrolisasi dan kemudian seluruh
campuran berkumpul dan mengeras untuk membentuk sebuah bahan dengan
sifat seperti bebatuan.
Beton mempunyai
satu keuntungan lebih dibandingkan dengan bebatuan, yaitu bahwa beton
tersedia dalam bentuk semi cair selama proses pembangunan dan hal ini
mempunyai tiga akibat penting:
Pertama, hal ini berarti
bahwa bahan-bahan lain dapat digabungkan ke dalamnya dengan mudah untuk
menambah sifat yang dimilikinya. Baja yang terpenting dari baja-baja
lainnya adalah baja dalam bentuk batang tulangan tipis yang memberikan
kepada bahan komposit yakni beton bertulang kekuatan tarik dan kekuatan
lentur selain kekuatan tekan.
Kedua, tersedianya beton dalam bentuk cairan membuatnya dapat dicetak ke dalam variasi bentuk yang luas.
Ketiga, proses pencetakan
memberikan sambungan antar elemen yang sangat efektif dan menghasilkan
struktur yang menerus yang meningkatkan efisiensi struktur
Beton bertulang selain memiliki kekuatan tarik .juga memiliki kekuatan
tekan dan karena itu cocok untuk semua jenis elemen struktur termasuk
elemen struktur yang memikul beban jenis lentur. Beton bertulang juga
merupakan bahan yang kuat, dengan demikian beton dapat digunakan pada
berbagai bentuk struktur seperti pada rangka kerja di mana diperlukan
bahan yang kuat dan elemen-elemen yang ramping. Beton bertulang juga dapat digunakan untuk membuat struktur bentang panjang, struktur yang tinggi, dan struktur bangunan bertingkat banyak.
3. Konstruksi Kuda-kuda
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang
yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan
sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga
utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur
framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton
bertulang.
Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan
bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda-kuda bambu pada umumnya mampu mendukung
beban atap sampai dengan 10 meter. Sedangkan kuda-kuda baja sebagai pendukung
atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai
dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga,
bangunan pabrik, dan lain-lain. Kuda-kuda dari beton bertulang dapat digunakan
pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter. Pada kuda-kuda dari baja
atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah
horizontal.
Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian
batang yang selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta
bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda-kuda satu sama lain akan
berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan
bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa
mengalami perubahan.
Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku
tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya
horizontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal
saja. Kuda-kuda diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap dalam satu
luasan atap tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban mati (yaitu berat
penutup atap, reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air
hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap).
4. Konstruksi Jalan dan Jembatan
Tentang Jembatan
Jembatan adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk melewatkan lalu
lintas yang terputus pada kedua ujungnya akibat adanya hambatan berupa:
sungai / lintasan air, lembah, jalan / jalan kereta api yang menyilang
dibawahnya. Struktur bawah jembatan adalah pondasi. Suatu sistem pondasi
harus dihitung untuk menjamin keamanan, kestabilan bangunan diatasnya,
tidak boleh terjadi penurunan sebagian atau seluruhnya melebihi
batas-batas yang diijinkan.
5 Prinsip Pemilihan Konstruksi Jembatan
- Konstruksi Sederhana (bisa dikerjakan masyarakat) bos
- Harga Murah (manfaatkan material lokal)
- Kuat & Tahan Lama (mampu menerima beban lalin)
- Perawatan Mudah & Murah (bisa dilakukan masy)
- Stabil & Mampu Menahan Gerusan Air
Hal Hal Yang Harus Diperhitungkan Dalam Pembuatan Pondasi
- Berat bangunan yang harus dipikul pondasi berikut beban-beban hidup, mati serta beban-beban lain dan beban- beban yang diakibatkan gaya-gaya eksternal
- Jenis tanah dan daya dukung tanah
- Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempat
- Alat dan tenaga kerja yang tersedia
- Lokasi dan lingkungan tempat pekerjaan
- Waktu dan biaya pekerjaan
Pemilihan Letak Jembatan
- Pilih Bentang Terpendek
- Hindari Lokasi Belokan Sungai
- Hindari Tinggi Abutment yang Tinggi
Pondasi Jembatan
3 Jenis Pondasi Jembatan yang “Biasa” atau “Disarankan” di PPK :
1. Pondasi Langsung
- Bahan pasangan batu kali atau beton bertulang
- Cocok untuk jenis tanah yang sedang hingga keras
- Bahan tiang dari beton bertulang atau kayu
- Cocok untuk jenis tanah yang lunak
- Bahan dari adukan beton
- Cocok untuk jenis tanah berpasir dimana tanah keras agak dalam
Tentang Jalan
Suatu konstruksi jalan yang baik adalah jalan yang dapat memenuhi kebutuhan pelayanan lalu lintas untuk suatu masa tertentu yang dikenal dengan UMUR PENCANA JALAN.
Satu diantara beberapa bagian perencanaan yang penting pada suatu konstruksi jalan adalah GEOMETRIK.
Perencanaan Geometrik secara umum yaitu perencanaan bagian jalan seperti:
· Lebar
· Tikungan
· Landai, serta hubungan satu dengan lainnya yang berkaitan dengan arus lalu lintas
Ada beragai jenis
kayu yang dihasilkan dari pohon yang secara umum dapat dibedakan atas dua
golongan besar, yaitu :
Jenis pohon dari golongan pohon daun lebar, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- umumnya bentuk daun lebar.
- Tajuk besar dan membundar
- Terjadi guguran daun
- Pertumbuhan lambat/lama
- Umumnya batang tidak lurus dan berbonggol
- Umumnya memiliki kayu yang lebih keras.
Jenis pohon dari golongan pohon daun jarum, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- bentuk daun seperti jarum
- tajuk berbentuk kerucut.
- Umumnya tidak menggugurkan daun,kecuali beberapa pohon saja.
- Pertumbuhan cepat dan lurus keatas.
- Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan.
Selain perbedaan diatas, perbedaan lainnya adalah :
Kayu daun lebar
- struktur kayu lebih lengkap
- memiliki pori-pori (sel-selpembuluh) dengan kombinasibentuk jaringannya lebih kompleks.
- Contoh jenis pohon daun lebar, diantaranya : Jati, Meranti dsbnya.
Kayu Daun Jarum
- struktur kayu lebihsederhana
- tidak memiliki pori-porimelainkan sel trakeida, yaitu sel yangberbentuk panjang dengan ujungujung yang kecil sampai meruncing.
- Jumlah jenis sel lebih sedikit dankombinasi bentuk-bentuk jaringannyalebih sederhana.
- Jumlah jenis pohon daun jarum diIndonesia lebih sedikit, seperti : Pinusatau Tusam, Agathis (Damar), Jamuju
Jenis pohon dari golongan pohon daun lebar, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- umumnya bentuk daun lebar.
- Tajuk besar dan membundar
- Terjadi guguran daun
- Pertumbuhan lambat/lama
- Umumnya batang tidak lurus dan berbonggol
- Umumnya memiliki kayu yang lebih keras.
Jenis pohon dari golongan pohon daun jarum, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- bentuk daun seperti jarum
- tajuk berbentuk kerucut.
- Umumnya tidak menggugurkan daun,kecuali beberapa pohon saja.
- Pertumbuhan cepat dan lurus keatas.
- Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan.
Selain perbedaan diatas, perbedaan lainnya adalah :
Kayu daun lebar
- struktur kayu lebih lengkap
- memiliki pori-pori (sel-selpembuluh) dengan kombinasibentuk jaringannya lebih kompleks.
- Contoh jenis pohon daun lebar, diantaranya : Jati, Meranti dsbnya.
Kayu Daun Jarum
- struktur kayu lebihsederhana
- tidak memiliki pori-porimelainkan sel trakeida, yaitu sel yangberbentuk panjang dengan ujungujung yang kecil sampai meruncing.
- Jumlah jenis sel lebih sedikit dankombinasi bentuk-bentuk jaringannyalebih sederhana.
- Jumlah jenis pohon daun jarum diIndonesia lebih sedikit, seperti : Pinusatau Tusam, Agathis (Damar), Jamuju
Keuntungan dan kerugian kayu sebagai bahan bangunan
Keutungan
- Banyak didapat di Indonesia dan bisa didaur ulang lagi ketersediaannyadengan menanam kembali (Reboisasi).
- Mudah dikerjakan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan kegunaannyaserta harga yang relatif murah.
- Kekuatan kayu cukup tinggi dan ringan.
- Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia (kecuali bahan imia yang keras)cukup tinggi/baik.
- Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yang indah, sehingga mempnyainilai dekoratif yang indah/baik.
- Kedap suara.
Kerugian/kekurangan
- Sifatnya kurang homogen.
- Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.
- Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi.
- Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut.
- Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : matakayu dan pecah-pecah
- Agak mudah terbakar.
A. JENIS-JENIS KAYU - See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf- Sifatnya kurang homogen.
- Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.
- Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi.
- Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut.
- Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : matakayu dan pecah-pecah
- Agak mudah terbakar.
Kayu
adalah suatu bahan yang dihasilkan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan keinginan dan
kemajuan teknologi.
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu. - See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu. - See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf
Kayu
adalah suatu bahan yang dihasilkan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan keinginan dan
kemajuan teknologi.
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu.
- See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu.
- See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf
Kayu
adalah suatu bahan yang dihasilkan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan keinginan dan
kemajuan teknologi.
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu.
- See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu.
- See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf
Kayu
adalah suatu bahan yang dihasilkan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan keinginan dan
kemajuan teknologi.
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu.
- See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf
Kayu berasal dari tumbuh-tumbuhan hidup di alam yang jenis pohonnya mempunyai batang berupa kayu.
- See more at: http://konstruksibangunangedung.blogspot.co.id/2015/02/konstruksi-kayu_42.html#sthash.25240oZn.dpuf